Penentuan Harga, Permintaan
Dan Penawaran
Pendahuluan
Teori penawaran dan
permintaan (bahasa Inggris: supply and demand) dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan
atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari
suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga
dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan
analisis ekonomi mikro terhadap perilaku serta interaksi para pembeli dan
penjual. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori
ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang
kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang
diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga
terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini
mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan,
yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari
permintaan atau penawaran.
A.
Penawaran adalah jumlah
barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada berbagai
tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi
penawaran:
Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran
1. Harga barang itu sendiri
Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka
jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang
ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun.
Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00,
maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
2. Harga barang pengganti
Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan
meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan
beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya
lebih rendah. Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang
penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
3. Biaya produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses
produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai,
biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi
meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen
akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini
disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi
turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran
juga akan meningkat.
4. Teknologi yang digunakan
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya
barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan
produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan
mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen
untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1
kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Manis sebesar
Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun dengan menggunakan mesin
yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi menjadi
Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg.
Dengan demikian perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.
5. Pajak
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk
sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut
menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga
akan berkurang.
6. Perkiraan harga di masa depan
Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya
jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik,
sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah
barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga
barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan
akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.
Apabila terdapat perubahan harga barang yang dituju, sedangkan
factor-faktor yang mempengaruhi penawaran seperti : biaya produksi dan ongkos,
tujuan produksi , teknologi yang digunakan, harga barang subsitusi dan
lain-lain hal tidak berubah. Maka penawaran akan ditentukan oleh harga, jadi
besar kecilnya jumlah barang/jasa yang ditawarkan tergantung pada tinggi
rendahnya harga. Menurut Alfred Marshall perbandingan lurus antara harga
terhadap penawaran disebut sebagai hukum penawaran.
Hukum Penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin
banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan
semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran
menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat
harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:“ "Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang
bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit
jumlah barang yang bersedia ditawarkan.
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang
memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
Pengertian
Permintaan
A.
Permintaan adalah jumlah barang
atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat
harga, dan pada waktu tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan
1. Harga barang itu sendir
Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika
harga naik jumlah permintaan barang tersebut akan meningkat, sedangkan jika
harga turun maka jumlah permintaan barang akan menurun.
2. Harga barang substitusi (pengganti)
Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi
jumlah barang dan jasa yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih
murah maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika
harga barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan barang yang
semula. Contohnya kaus adalah pengganti kemeja. Jika di pasar harga kaus lebih
murah dibandingkan kemeja, maka permintaan akan kaus lebih banyak bila dibandingkan
permintaan terhadap kemeja.
3. Harga barang komplementer (pelengkap)
Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa.
Misalnya sepeda motor, barang komplementernya bensin. Apabila harga bensin
naik, maka kecenderungan orang untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu
juga sebaliknya.
4. Jumlah Pendapatan
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan
besarnya permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh
tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya
jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun.
Akibatnya jumlah barang akan semakin turun. Misalnya pendapatan Ibu Tia dari
hasil dagang minggu pertama Rp200.000,00 hanya dapat untuk membeli kopi 20 kg.
Tetapi ketika hasil dagang minggu kedua Rp400.000,00, Ibu Tia dapat membeli
kopi sebanyak 40 kg.
5. Selera konsumen
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah
barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat
maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya,
sekarang ini banyak orang yang mencari hand phone yang dilengkapi fasilitas
musik dan game, karena selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka
permintaan akan hand phone yang dilengkapi musik dan game akan meningkat.
6. Perkiraan harga di masa depan
Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen
cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan
semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan
turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli. Misalnya
ada dugaan kenaikan harga bahan bakar minyak mengakibatkan banyak konsumen
antri di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) untuk mendapatkan bensin atau
solar yang lebih banyak.
Hukum Permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya
hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang
diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila
harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum
permintaan berbunyi:“ Semakin
turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta,
dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang
bersedia diminta Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya
hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga
tidak berubah (dianggap tetap).
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium
adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva
penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan
hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana
kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini
telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi
patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Penentuan Harga
Keseimbangan
Menentukan Keadaan
Keseimbangan Dengan Matematik
Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan
secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan
penawaran secara serentak atau simultan.
CONTOH :
Persamaan permintaan : Qd = 1.500 – 0,001 Pq
Persamaan penawaran : Qs = -100 + 0,001 Pq
Syarat keseimbangan adalah permintaan sama
dengan penawaran atau
Qd = Qs.
1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 Pq
1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 Pq
1.600 = 0,002 Pq
Pq = 800.000 ( harga keseimbangan / harga
pasar).
Penentuan Harga
Keseimbangan (Eqilibrium Price).
Masalah harga berhubungan dengan barang
ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk
memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah
perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena
itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar
obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar
tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme
pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan
kekuatan penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan
pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang
terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran.
Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil
kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas
yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah
tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi
patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.