Senin, 22 Oktober 2012

Masyarakat dan Teknologi


Masyarakat dan teknologi


       Pada dasarnya sejak manusia tercipa di bumi mereka tidak bisa lepas dari teknologi, teknologi disini diartikan sebagai suatu hal yang memudahkan pekerjaan manusia itu sendiri contoh saja dizaman dulu mereka mengangkat barang yang beratnya melebihi 2 bahkan 4kali lipat berat badan mereka mereka menggunakan semacam troli yang dibuat sederhana dari tulang-tulang binatang atau kayu itu sudah disebut sebagai teknologi  dizaman itu  hanya saja pengembangnnya tidak seperti saat ini, saat ini teknologi diartikan sudah sangat luas ditambah lagi budaya msyarakat zaman ini sudah masuk kedalam budaya konsumtif yang tak bisa lepas dari hal kemudahan dan efisieni, semua hal sudah berbau teknologi saat ini yang bertujuan
untuk memudahkan pekerjaan para manusia tentunya, namun dibelakang majunya dan berkembangnya teknologi itu tidak lain ada perna manusia dibelakangnya karena pada dasarnya teknologi itu bodoh namun dibuat terkesan pintar oleh manusia oleh karena itu manusia dan teknologi bisa dikatakan sebagai salah satu simbiosis mutualisme yang saling mengutukngka satu sama lain dan dalam perkembnagan teknologi saat ini manusi juga harus mengikuti perkembangnya jangansampai manusis yang pada dasarnya sebagai pembuat teknologi itu sendiri justru malah tidak memahami teknologi yang ada. Karena pada dasarnya teknologi merupakan hasil dari proses berpikir manusia. Artinya teknologi merupakan hasil kebudayaan, yang dalam proses pembuatannya melibatkan ideologi, nilai-nilai dan pesan-pesan tertentu yang berdasarkan keadaan pada saat itu dan teknologi yang dihasilkan akan sesuai kebutuhan.


       Baik disadari atau tidak disadari bahwa kehidupan kita telah terkepung dengan teknologi, baik itu teknologi sederhana seperti: memasak air dengan kompor minyak atau kompor gas maupun dengan teknologi modern memasak dengan menggunakan oven yang diantara fungsinya juga untuk memasak, baik untuk memanggang atau untuk memanaskan ataupun untuk keperluan lainnya. Teknologi kompor minyak dan sekarang berkembang pesat menjadi kompor gas dan akhirnya berkembang lagi menjadi kompor listrik yang mempunyai fungsi dan kegunaan yang sama yaitu dipergunakan untuk memasak atau memanggang atau untuk keperluan lainnya tidak dapat kita enyahkan begitu saja. Dari teknologi sederhana ini yang kemudian berkembang menjadi sebuah teknologi modern, tentunya mempunyai dampak perubahan perilaku bagi pengguna teknologi tersebut. Jika zaman dulu orang tua kita memasak memakai kayu bakar sebagai alat untuk memunculkan api sehingga masakan yang dimasak cepat matang, maka di zaman yangsenantiasa dinamis dan menuntut manusia untuk selalu cepat hal seperti itu jika diterapkan  pada orang masa kini tentunya akan memerlukan waktu yang banyak dengan kata lain memasak dengan menggunakan kayu bakar sebagai medianya akan semakin lama. Dikarenakan tuntutan zaman maka masyarakat saat ini ingin agar segala sesuatunya harus dilakukan dengan cepat atau instan. Perubahan perilaku seperti inilah yang merupakan salah satu dampak dari teknologi itu sendiri. Sebenarnya perilaku yang ditimbulkan oleh dampak dari teknnologi sendiri harus dibarengi dengan pengetahuan masyarakat tentang teknologi itu sendiri di samping itu juga harus mempersiapkan mental mereka agar jika terjadi sesuatu dengan teknologi tersebut maka mereka sudah tahu bagaimana cara mengatasinya dan mengerti bagaimana solusi mengatasi hal tersebut.


       Penerapan teknologi juga bisa terlihat dari kemajuan negara. Hubungan ini bisa disederhanakan dengan membagi Negara-negara menjadi dua kubu besar, yaitu negara maju dan berkembang. Negara maju dengan pembagian kerja secara internasional berperan sebagai negara industri. Sementara negara berkembang masuk kelompok negara pertanian. Namun perkembangannya, pembagian kerja ini mengarah berkurangnya pendapatan negara-negara pertanian. Sementara kebutuhan belanja barang-barang industri cenderung naik. Akibatnya, negara pertanian menjadi negara terbelakang dan negara-negara industri melesat menjadi negara maju. Ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan untuk menganalisis keadaan ini. Salah satunya dengan pendekatan budaya. Hal ini secara tidak langsung juga menjadi jawaban atas kemajuan yang dialami Negara-negara industri. Kehadiran alat-alat produksi yang serba cepat dan mekanistik menjadi katalis untuk mempercepat ritme hidup dan kemajuan. Akibatnya, ketika kultur masyarakat industri berubah dengan cepat menjadi masyarakat modern. Masyarakat di negara-negara pertanian masih terbiasa dengan pola hidup yang mengandalkan alam, kurang peka terhadap perubahan, dan sebagainya.


       Oleh karena itu, ada satu hal yang tidak bisa dilupakan adalah tujuan dari pembuatan teknologi itu. Apakah teknologi dibuat dengan spesifikasi khusus sesuai dengan kultur budaya masyarakat tertentu atau bersifat tanpa ruang. Sebagai produk budaya, tentu teknologi tak dapat bersifat tanpa ruang. Solusi yang paling mungkin adalah proses adaptasi, sehingga nilai-nilai yang dibawa teknologi itu dapat disaring, dan dimanfaatkan semaksimal mungkin pada daerah baru. Masyarakat yang berkembang pada dasarnya juga membutuhkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan mereka ambil contoh saja dalam melakuakn pekerjaan bertani mereka membutuhkan sesuatu hal yang lebih modern agar mengoptimalkan hasil pertanian mereka mungkin dengan menggunakan pembajak otomatis yang tidak menggunakan tenaga binatang lagi sehingga mempercepat waktu kerja dan menghemat biaya, kemudian pembuatan bibit yang unggul tentu saja ditunjang juga dengan kemajuan teknologi dalam prosesnya pembentukannya sehingga menghasilkan hasil yang unggul secara tidak langsung itupun akan menaikan harga jual dan taraf hidup masyarakat itu sendiri, teknologi dengan masyarakat memang tidak bisa dilepaskan begitu saja karena saling membutuhkan satu sama lain manusia membutuhkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan nya dan teknologi membutuhkan manusia untuk proses pengoperasian dan pengembangnnya.


       Sebagaimana telah disebutkan di awal bahwa kegunaan teknologi untuk membantu dan mempermudah segala aktivitas yang dilakukan agar menjadi lancar sesuai harapan. Hal ini dapat terwujud jika pengetahuan konsumen (pengguna) dalam hal ini masyarakat sudah faham dan mengerti tentang teknologi yang mereka pakai. Pengetahuan akan teknologi tidak akan didapat begitu saja oleh para konsumen jika mereka tidak  diperkenalkan oleh produsen maka sikap proaktif, sinergi serta partisipasi yang konkrit oleh semua pihak baik oleh produsen sendiri apalagi oleh konsumen. Sebagai konsumen tentunya kemudahan-kemudahan dari sebuah teknologi bukan hanya janji semata akan tetapi hak-hak konsumen terhadap teknologi juga harus bisa dijamin. Dengan adanya penjaminan hak oleh teknologi maka kerugian yang disebabkan oleh bukan pengguna yang sebenarnya bisa diantisipasi bukan ditelantarkan begitu saja.